Ali Zainul Abidin


Suatu hari, ketika sedang berjalan di sekitar Masjidil Haram, Ali Zainul Abidin rahimahullah bertemu dengan seorang laki-laki yang dikenal suka mencela dan memaki.

Lelaki itu menegur Ali, “Hai orang fajir.”

Menyadari dirinya ditegur, Ali menyahut, “Semoga Allah memberimu pahala yang banyak.”

Orang itu kembali menegurnya, “Hai munafik”.

“Semoga Allah memberkahi dirimu,” sahut Ali.

Tak puas dengan makian itu, lelaki tersebut berkata, “Hai orang fasik.”
“Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya kepadaku dan juga kepadamu,” jawab Ali sembil tersenyum.

Ketika lelaki itu hendak beranjak pergi, Ali menegurnya, “Engkau hanya menyebutkan tiga sifatku saja, padahal aku memiliki lebih banyak dari yang engkau sebutkan tadi. Apakah engkau ingin mengetahuinya? “

Mendengar ucapannya, lelaki itu menoleh dan menatap wajahnya.
Seketika ia berkata, “Aku bersaksi, sungguh engkau adalah
putra (cucu) dari Rasulullah saw.”ᴬᵗᵏ

Tinggalkan komen